Wednesday, July 16, 2008

Taman Wisata Lemor

Taman Wisata Lemor adalah salah satu taman wisata yang masih alami. Namun, karena masih kurang terurus dan terorganisir dengan baik maka masih banyak yang tidak mengenal daerah ini.
Taman wisata ini merupakan taman wisata yang masih populer di lombok timur, tepatnya di kecamatan suela. Karena bearada didareah pebukitan, kita dapat menikmati pemandangan yang begitu indah.
Pada saat liburan, biasanya masayarakat setempat lebih memilih tempat ini sebagai pilihan mereka unutk berlibur. Hal ini dsebabkan karena selain tempatnya dekat, tempat ini juga tidak kalah indahnya dengan taman wisata lainnya yang ada di lombok.
Karena wilayah taman wisata lemor merupakan wilayah hutan lindung, disini kita dapat menemukan berbagai macam hewan. Misalnya berbagai jenis burung dan tentunya yang tidak kalah banyaknya adalah monyet dan keluarganya.

Daerah Tujuan Wisata di Lombok

Di bawah ini beberapa daerah yang layak dikunjungi saat anda berlibur ke Lombok:

  1. Suranadi. Di sini ada hotel lengkap dengan kolam renang air hangat dan lapangan tennis. Juga ada pura Hindu tertua, berlokasi 17 km jika naik kendaraan dari kota Mataram.
  2. Lingsar. Pura dengan ikan keramat di dalam kolam, lokasi 9 km dengan naik kendaraan dari kota Mataram.
  3. Narmada. Kebun Raya Lombok, dengan kolam renang, serta ada pura Hindu yang sering digunakan umat Hindu untuk bersembahyang, lokasi 12 km dengan kendaraan dari kota Mataram.
  4. Batu Bolong. Terdapat pura diatas batu karang yang menjorok ke laut, dan jika cuaca cerah bisa melihat gunung Agung di pulau Bali, serta bagus untuk melihat pemandangan saat sunset. Lokasi 8 km dengan kendaraan dari kota Mataram. Untuk memasuki area, maka kita diwajibkan memakai pita kuning dari kain (dapat menyewa di lokasi), yang dipasang melingkari pinggang. Pemandangan disini indah sekali, air laut menerobos melalui sela-sela batu karang yang berlubang, menimbulkan bunyi gemerosak. Sayang saat saya kesini, cuaca masih mendung selepas turun hujan, tapi pemandangan indah sekali. Matahari mengintip di sela-sela awan, dan cahayanya jatuh terpantul di air laut.
  5. Senggigi. Pantai alam berpasir putih yang bersih, dikelilingi hotel, losmen dan bungalow. Sangat indah sekali, terutama jika waktu sunrise maupun sunset. Lokasi 10 km dengan kendaraan dari kota Mataram. Di pantai banyak penjaja cinderamata, berupa mutiara budidaya air tawar yang berwarna warni, mulai dari harga Rp.25.000,- Juga penjaja kaos bertuliskan Lombok dan Senggigi, serta ukiran khas Lombok pada kayu, bisa berupa tempat buah, topeng dan lain-lain.
  6. Sire Beach. Taman laut dengan exotic coral dan ikan yang berenang kian kemari. Berlokasi 36 km dengan kendaraan dari kota Mataram.
  7. Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Pulau kahyangan di utara Lombok, dikelilingi taman laut. Disini banyak orang diving maupun surfing. Di pulau ini sudah banyak hotel dan losmen, sehingga bisa menginap disini, pantainya masih asli. Untuk mencapai lokasi ini bisa menggunakan kapal motor.
  8. Sukarare. Desa tempat orang menenun, disinilah jika ingin membeli kain tenun tradisional khas Lombok, serta melihat bagaimana para penenun melakukan pekerjaannya. Lokasi 25 km dengan kendaraan dari kota Mataram.
  9. Rambitan/Sade. Desa asli Lombok, dengan rumah tradisional suku Sasak, lokasi 50 km dengan kendaraan dari kota Mataram.
  10. Kuta/Tanjung Aan. Pantai Mandalika dengan lampu-lampu yang berkilauan , dimana kita bisa berenang, terdapat hotel dan restoran. Setiap tahun ada perayaan menangkap/melihat Nyale, lokasi 56 km dengan kendaraan dari kota Mataram.
  11. Mataram. Mataram adalah ibu kota propinsi Nusa Tenggara Barat. Sedangkan Ampenan merupakan kota pelabuhan lama (sekarang sudah pindah ke Lembar). Kota Ampenan berciri khas arsitektur kuno, yang bila dibersihkan dan dirawat dengan baik, akan menjadi daerah tujuan wisata yang digemari. Di kota Mataram (yang sudah menjadi satu kesatuan dengan kota Ampenan dan kota Cakranegara) kita bisa wisata kuliner, dengan makan makanan Lombok yang ciri khasnya adalah pedas. Di Jakarta kita sering melihat rumah makan Taliwang, yang ternyata Taliwang adalah nama suatu daerah, yang awalnyabanyak penjual makanan khas Lombok di daerah ini. Makanan khas Lombok, antara lain: Plecing kangkung, ayam plecingan, ayam julat (ayam yang bumbunya pedas sekali), sambel beberok. Plecing ternyata merupakan nama masakan, sehingga dikenal masakan kangkung yang diberi /dimasak bumbu plecing, ayam yang dimasak plecing (ayam diberi bumbu pedas, didiamkan, dibakar/digoreng, kemudian diberi bumbu pedas lagi). Sambel beberok adalah sambel yang dibuat dari irisan terong ungu, irisan bawang merah, irisan tomat dan cabe, disajikan bersama makanan khas Lombok lainnya. Minuman yang khas adalah kelapa madu, terdiri dari air kepala muda, dan kelapa mudanya di suwir-suwir serta diberi madu…ehhm…sedaaap. Untuk membeli oleh-oleh kain tenun khas Lombok, bisa di Cilinaya Shopping Centre.
  12. Cakranegara. Merupakan kota bisnis, terdapat pasar pertanian, pasar burung, dan mata air Mayura serta pura Meru, pura terbesar di Lombok. Cakranegara konon dulunya merupakan bekas kerajaan, namun bekas kerajaan (situs) sudah tak bisa dikenali. Jika ingin oleh-oleh makanan, maka bisa membeli kaki ayam goreng, telur asin dan berbagai manisan dari rumput laut.
  13. Air Terjun Sendanggile Desa Senaru, Kecamatan Bayan, yang merupakan gerbang pendakian Gunung Rinjani (3.726 meter). Di Pusuk terdapat ratusan ekor monyet yang selalu setia menanti dipinggir jalan untuk diberi makan oleh pengendara yang lalu lalang melintas dijalan yang berkelok-kelok.jalan di pusuk memang terlihat seperti kawasan puncak yang menawarkan sensasi yang berbeda bagi pengendara maupun turis asing.hutan lindung yang rimbun serta suara alam mengiringi monyet yang berjejer di pinggir jalan. Pantas jika disebut Pusuk Pass..jangan lupa membawa pisang jika berkujung ke Pusuk. Air Terjun Sendang gile berasal dari mata air kaki dari gunung Rinjani , air jernih dan bersih , pemandangan sekitar gunung daerah senaru bisa melihat puncak gunung rinjani jika tidak ada awan atau mendung ,pemandangan yang sangat luar biasa.
  14. Taman National Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur. (Reference : http://wisata-lombok.com)

Monday, July 14, 2008

Lombok Bakal Disulap seperti Bali

Bali sebagai kawasan wisata internasional bakal mendapat saingan berat dari daerah tetangga di masa datang. Ini menyusul rencana pengembangan megaproyek pariwisata Lombok, yang bakal disulap seperti BTDC Nusa Dua, Bali. Pihak BTDC (Bali Tourism Development Corporation) selaku pengembang pariwisata Bali juga membenarkan rencana proyek tersebut.

Megaproyek kawasan wisata elit di Lombok, NTB ini digarap investor pengembang properti dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), yakni Emaar Properties. Rencananya, pihak Emaar Properties akan memulai megaproyek ini tahun 2008. Megaproyek lokasi wisata megah Nusa Dua ala Lombok ini diperkirakan bakal menelan biaya 600 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,446 triliun.

Keseriusan pihak Emaar Properties untuk menyulap Lombok seperti Bali ini ditandai dengan membuka kantor perwakilan di Jakarta. Nantinya, kantor perwakilan di Jakarta inilah yang akan mengatur proyek pertama Emaar Properties di Indonesia, yakni megaproyek pariwisata Lombok dan sejumlah proyek besar lainnya di daerah Bumi Gora. “Kantor perwakilan Emaar Properties di Jakarta akan mengarahkan upaya perusahaan untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan baru di negara ini (Indonesia). Juga, memastikan agar jalannya proyek Lombok tepat waktu, sehingga berpotensi menjadi pusat tujuan wisata seperti Bali,” ungkap Chairman Emaar Properties, Mohamed Ali Alabbar, dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (13/5). Pembukaan kantor perwakilan Emaar Properties di Jakarta dilakukan setelah adanya kesepakatan Joint Venture PT BTDC (Pengembang Pariwisata Bali) (untuk proyek Lombok, serta menjajaki peluang pengembangan lainnya di Indonesia.

“Dengan rencana pengembangan untuk Indonesia ini, maka Emaar Properties memantapkan perluasan geografisnya di Asia,” tandas Ali Alabbar sebagaimana dilaporkan detikFinance, Selasa kemarin. Emaar Properties adalah salah satu perusahaan real estat terbesar di dunia yang tercatat di Dubai Financial Market, bagian dari Dow Jones Arabia Titans Index dan mempunyai sertifikasi standar kualitas ISO9001:2000.

Emaar Properties sendiri merupakan pengembang properti pertama dari Timur Tengah dan Afrika Utara yang melebarkan sayap ke Indonesia, dengan fokus menggarap sektor pariwisata. Sementara, kawasan yang akan digarap Emaar Properties menjadi area megaproyek pariwisata ini berada di Lombok Barat, dengan lahan seluas lebih dari 1.175 hektare. Rencana induk megaproyek pariwisata di Lombok Barat tersebut berlokasi di Pantai Kuta dan Tanjung, yang sangat bersih dan akan mengintegrasikan unsur alam menjadi kawasan hunian, bersantai dan hiburan. Ragam kegiatan bersantai, mencakup olahraga menyelam, snorkeling, mendaki, dan selancar. Dari nama lokasinya saja, yakni Pantai Kuta dan Tanjung, sudah sangat memungkinkan megaproyek pariwisata Lombok ini untuk menyaingi Bali. Sebab, namanya sama persis dengan dua kawasan wisata internasional di Bali, yakni Pantai Kuta (di Badung) dan Tanjung Benoa (Badung).

Megaproyek pariwisata Lombok ini akan memiliki daerah alami yang menghadap ke laut sepanjang 17 km lebih. Ini akan mendukung fasilitas marina, selain hunian mewah dan resort yang dikelola oleh jaringan pengelola berbintang lima. “Proyek ini (di Lombok) akan membuka banyak pekerjaan dan mendukung sejumlah sektor ekonomi penunjang,” terang Ali Abdullah yang juga menjabat Regional Executive Director Emaar International Indonesia, Aljazair, dan Libya. “Sejalan dengan sejumlah praktek lingkungan terbaik, proyek Lombok akan menjajaki sejumlah kemajuan baru untuk mengembangkan proyek dan menciptakan pusat wisata yang berkelanjutan,” imbuhnya. Sebelum merambah Indonesia, di Arab Saudi, Emaar Properties telah mengembangkan King Abdullah Economic City senilai 26,6 miliar dolar AS, proyek swasta terbesar di kawasan itu. Emaar Properties juga mengembangkan Burj Dubai, bangunan dan struktur mandiri tertinggi di dunia, juga membangun The Dubai Mall (salah satu tujuan belanja dan hiburan terbesar di dunia).

Portofolio Emaar Properties saat ini mencakup beberapa negara: Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Yordania, Suriah, Libanon, Maroko, Mesir, Turki, Libya, Aljazair, India, Pakistan, Indonesia, hingga Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Kanada. Emaar Properties memegang 30 persen ekuitas di Dubai Bank, yang bergerak di bidang ritel dan bank umum. Emaar Properties juga pemegang saham terbesar di Amlak Finance, perusahaan pemberi kredit rumah Islami terkemuka di UAE. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) BTDC, I Made Mandra, membenarkan rencana pengembangan megaproyek pariwisata Lombok ini. Menurut Mandra, saat ini tengah dilakukan studi kelayakan yang diperkirakan akan selesai, September 2008 mendatang. Studi kelayakan itu, kata Mandra, akan diikuti pembentukan perusahaan patungan antara Emaar Dubai dengan BTDC. “Diperkirakan, peletakan batu pertamanya akhir tahun 2008 atau awal 2009,” ungkap Mandra yang dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Selasa sore.

Mandra memperkirakan kawasan pariwisata mega di Lombok itu sudah bisa dinikmati tamu, 3 tahun mendatang. Kawasan peristirahatan nan mewah itu nantinya akan diisi vila, dan hotel berbintang lima ke atas. Sedangkan pangsa pasar utamanya adalah wisatawan Timur Tengah. Diharapkan, dengan selesainya pembangunan dan pengoperasian Bandara Internasional di Penujak, Lombok Tengah, wisatawan dari Timur Tengah bisa langsung terbang dari negaranya ke Lombok. Apalagi, jarak bandara internasional ke lokasi wiasata mewah yakni Pantai Kuta dan Tanjung di Lombok itu hanya sekitar 16 km. “Wisatawan Timur Tengah tidak melulu orang Arab. Di Dubai banyak warga negara asing (non-Arab) yang bekerja di sana,” beber Mandra. Ditambahkan Mandra, luas lahan yang akan dikembangkan jadi kawasan wisata elite di Lombok seluas 1.175 hektare. Jadi, luasnya 4 kali kali luas kawasan BTDC Nusa Dua, Bali. Hal itu sangat memungkinkan untuk pengembangan kawasan dimaksud dalam jangka panjang. Pada tahap awal, kata Mandra, akan dibangun dua hotel berbintang dan beberapa vila. Kemudian, dalam tempo 10–20 tahun, kawasan wisata elite Lombok tersebut akan terus berkembang seiring dengan kondisi pasar. Pasalnya, kata Mandra, dalam jangka panjang, ditargetkan berdiri sekitar 6.000 hingga 10.000 vila di kawasan elite tersebt. Jika satu kamar vila diurus 5-6 orang, berarti nantinya akan ada puluhan ribu karyawan yang akan menangani kamar-kamar tersebut. Soal persaingan antara kawasan baru di Lombok itu dengan Bali, menurut Mandra, kecil kemungkinannya. Sebab, masing-masing daerah punya ciri khas. Bali memiliki kebudayaan yang berbeda dengan Lombok.

“Dibukanya kawasan itu kelak, wisatawan yang sudah menikmati Bali bisa ke Lombok, demikian pula sebaliknya. Jadi, waktu tinggal wisatawan bisa lebih lama. Semakin banyak orang berwisata, semakin baguslah,” tandas Mandra. Namun, satu kendala bagi Bali untuk menggaet wisatawan manca negara dalam jangka panjang jika tak ingin disalip ‘tetanganya’ itu, adalah masalah bandara. Sekadar perbandingan, Bandara Internasional Penujak (Lombok) akan dibangun dengan panjang runway (landas pacu) 4.500 meter. Sedangkan Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, yang jadi kebanggaan Bali, hjanya punya runway 3.000 meter. Dengan kondisi seperti ini, tidak mungkin bagi Bandara Ngurah Rai melayani pesawat berbadan besar sepertu Air Bus. Sebaliknya, Bandara Internasional Penujak bisa melayani pesawat berbadan besar yang mengangkut lebih dari 500 penumpang. Kondisi ini sudah lama dikeluhkan kalangan pelaku pariwisata di Bali. Wacana untuk pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai pun sudah digaungkan sejak 3 tahun silam, ketika isu pembangunan Bandara Internasional Penujuk mulai merebak pada 2005. Setahun lalu, Wapres Jusuf Kalla sudah menginstruksikan agar runway Bandara Ngurah Rai diperpanjang menjadi 4.000 meter dari semula 3.000 meter. Namun, sesuai rencana pengembangan yang dijalankan pihak Angkasa Pura I Pusat, runway Bandara Ngurah Rai tidak akan diperpanjang sebelum tahun 2025. Dengan dibangunnya bandara internasional di Lombok Tengah, sebagian wisman kemungkinan akan langsung mendarat di Lombok, tanpa singgah ke Bali. Apalagi, di wilayah NTB banyak kawasan wisata menarik. Dari sana, turis bisa melihat Bali, termasuk keberadaan Pura Narmada.

Kalau 10 persen saja wisman yang mendarat di Lombok tidak meneruskan perjalanan ke Bali, berarti pemasukan Bali akan hilang sekitar 170 juta dolar AS per tahun. Asumsinya, sebagaimana pernah diungkapkan Menbudpar Jero Wacik beberapa waktu lalu, sekitar 1,7 juta turis asing per tahun diharapkan datang ke Bali. Hitung-hitungan bisnis, turis asing yang masuk ke Bal rata-rata memberi pemasukan 1.000 dolar AS per orang, dari belanja, penginapan, dan lainnya. (http://rumah-wisata.blogspot.com)